Pema FT-Unibos Kritik Perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang di Rayakan Pada 1 Juli 2025 Memdatang

oleh

MAKASSAR,PANDUNEWS— Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bosowa (Pema FT-Unibos) melayangkan kritik menjelang perayaan Hari Bhayangkara ke-79 yang akan berlangsung pada 1 Juli 2025 mendatang.

Menteri Luar Teknik Pema FT-Unibos, Andrew, mengatakan, “Hari Bhayangkara tidak pantas dirayakan di tengah merosotnya kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.”

Menurut Andrew, perayaan tersebut hanyalah menjadi sebuah hegemoni simbolik yang mengaburkan kenyataan pahit tentang kinerja kepolisian saat ini.

Ia menambahkan, bahwa aparat yang seharusnya menjadi pelindung justru kerap menjadi pelaku pelanggaran hukum, bahkan menjadi bagian dari berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat.

“Apa artinya memperingati Hari Bhayangkara jika rakyat justru dicekam rasa takut oleh aparat sendiri? Ketika hukum dipermainkan dan keadilan dibungkam oleh seragam yang seharusnya melindungi, maka perayaan semacam ini hanyalah pesta topeng di atas penderitaan rakyat,” tegas Andrew.

Lebih lanjut, Andrew menjelaskan, mengungkapkan kekecewaan atas buruknya respons Polri terhadap laporan masyarakat. Banyak laporan yang dibiarkan mengendap, bahkan lenyap tanpa kejelasan. Kasus-kasus besar seperti peredaran narkoba, prostitusi online, hingga pemerasan diduga kuat dibekingi oleh oknum-oknum dalam tubuh kepolisian.

“Yang katanya hanya segelintir oknum, nyatanya sudah membentuk jaringan kebal hukum yang merusak sistem dari dalam. Ini bukan lagi soal individu, ini soal institusi yang membusuk,” kata Andrew.

Andrew pun lanjut menyampaikan, bahwaPema FT-Unibos pun menyoroti secara khusus kasus tindakan pengancaman dan arogansi terhadap salah satu kader terbaik Pema ft-unibos yang di lakukan oleh anggota yang bertugas di Polda Sulsel berinisial UD, yang hingga kini tak kunjung mendapatkan kejelasan hukum. Peristiwa itu menjadi bukti nyata bahwa aparat justru kerap bertindak sebagai pelaku kekerasan, bukan pelindung masyarakat.

Pema FT-Unibos dikabarkan akan kembali menggelar aksi unjuk rasa jilid 5 Sebagai bentuk perlawanan, untuk mengawal kasus tersebut. Jika dalam waktu dekat tidak ada perkembangan yang transparan dan adil dari pihak berwenang, maka aksi massa akan terus digelar hingga puncak perayaan Hari Bhayangkara.

“Institusi yang hampir delapan dekade berdiri seharusnya menjadi benteng keadilan. Tapi hari ini, kita menyaksikan sebaliknya benteng itu malah menjadi penjara bagi kebenaran. Maka kami menolak segala bentuk perayaan yang menutupi luka rakyat dengan parade dan tepuk tangan palsu,” pungkasnya.

Pema FT-Unibos menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat sipil, mahasiswa, dan aktivis untuk tidak tinggal diam atas penyimpangan yang terus dibiarkan dalam tubuh Polri. Momentum Hari Bhayangkara, menurut mereka, bukan untuk dirayakan melainkan untuk direnungkan dan dikoreksi.

Penulis : Musa khadar khan