TAKALAR,PANDUNEWS–Petani di kabupaten Takalar menjerit,Memasuki puncak panen raya hrg gabah ditingkat petani turun drastis, oleh para tengkulak gabah petani dihargai hanya sekitar 5.000-5.600 per kilogram, berbanding terbalik dengan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025 yang menggantikan Keputusan sebelumnya, yang menetapkan harga Gabah Nasional Rp 6.500 Per Kilogram
Kondisi ini sangat merugikan para petani, alih alih pendapatan petani meningkat berkat kebijakan presiden prabowo subianto yang menginginkan harga gabah ditingkat petani disekitaran 6.500/kg, justru gabah petani hanya dihargai disekitaran 5.500 – 5.600/kg.
Alasan para tengkulak gabah karna penggiling padi yang bekerjasama dengan Bulog tidak mampu menyerap gabah petani secara maksimal. Pemerintah harus mengambil langkah untuk menyelamatkan para petani agar tidak merugi.
Di hubungi media petani di Desa Lassang Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut) Daeng Nippi membenarkan hal tersebut bahwa, harga gabah di wilayahnya hanya Rp.5.500 perkilogram sampai Rp.5.600 perkilogram, dan ini rata harga dari Kabupaten Gowa, Takalar sampai Jeneponto
Sementara itu dari hasil pemantauan di lapangan, sebahagian wilayah pertanian di Kabupaten Takalar mengalami gagal panen, seperti di kecamatan Polongbangkeng Selatan (Polsel) dan kecamatan Mangarabombang itu di perkirakan mengalami penurunan hingga 40% di bandingkan panen tahun lalu, Ungkap salah satu petani di Canrego Haerudddin Daeng Tajang
Apa yang di sampaikan Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan komitmennya untuk melindungi petani dan mempercepat tercapainya swasembada pangan dengan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).itu tidka sesuai dengan kondisi saat ini.(Jaya)